Dibalik Sarang Lebah Eps 17 - Cinta Dua Minggu dan Sepeda GL

Di balik hiruk pikuk kehidupan sekolah yang penuh drama dan gorengan dua ratusan, ada kisah klasik dari dua kelompok legendaris: kelompok kami, para lebah, dan rival abadi kami—kelompok Yanti, yang dipimpin langsung oleh sang jenderal galak, eh maksudnya ketua, Yanti.

Yanti ini tipe ketua yang kalau ngomong suka bikin kuping panas, tapi anehnya kami tetap berteman baik. Mungkin karena kami semua punya satu kesamaan: doyan becanda dan nggak bisa hidup tanpa drama kecil tiap harinya. Kelompok Yanti, yang sering disebut Geng Konah (entah siapa yang pertama nyebut begitu, tapi sepertinya Awan walau dia gak ngaku kalau yang kasih nama), adalah rival kami sekaligus teman bercanda paling seru.


Kami tuh sering adu mulut, terutama si Awan dan Yanti, seperti Tom & Jerry versi sekolah menengah. Tapi ya itu tadi, walau sering adu argumen, kami tetap akur, kayak tempe dan sambel—sering tabrakan tapi nggak bisa dipisah.

Hidup damai kami mulai terguncang ketika bom cinta meledak diam-diam. Suatu hari, saat sedang duduk santai di kantin sambil nunggu tempe goreng KOPSIS, kami dikejutkan oleh kabar yang sungguh mind-blowing. Salah satu dari kami, Purnomo, si pendiam misterius yang baru ganti sepeda GL, ternyata menjalin hubungan rahasia dengan salah satu anggota Geng Konah!

Kami pun kaget bukan main, sampai-sampai minuman dingin yang kami seruput bareng langsung jadi hangat saking panasnya berita itu. Yanti, selaku ketua geng seberang, sempat memberi peringatan keras waktu bel istirahat: “Jangan sakiti anggota ku.” Kami semua cuma bisa mengangguk—bukan karena paham, tapi karena takut.

Beberapa hari kemudian, misteri cinta itu terungkap! Kami melihat dengan mata kepala sendiri, Purnomo membonceng si pujaan hati dengan gagahnya di atas sepeda GL—yang tiba-tiba jadi motor paling romantis sedunia. Semua orang tersenyum bahagia, bahkan tukang fotokopi depan sekolah sampai bersiul-siul saking terharunya.

Tapi euforia itu tak bertahan lama.

Dua minggu kemudian, langit cerah berubah mendung. Yanti yang biasanya bawel dan cerewet mendadak diam seribu bahasa. Mukanya cemberut kayak baru disuruh ngitung pasir di lapangan. Dan bukan cuma dia—seluruh pasukan Geng Konah mendadak pasang mode musuh negara. Kami yang polos-polos ini pun kebingungan.

Setelah melalui proses investigasi ala Detektif Conan dengan gaya anak warung, akhirnya ketahuan: cinta Purnomo hanya bertahan dua minggu. Iya, dua minggu doang! Lebih cepat dari masa promosi mi instan di minimarket.

Yanti pun merasa anggota pasukannya dikhianati, dan entah kenapa kami semua ikut dimusuhi. Ya sudahlah, begitulah kisah cinta di balik sarang lebah. Singkat, manis, dan... penuh drama!