Jadi ceritanya, aku dan Ners Rian—si dosen penuh strategi dan ambisi ala manajer tim F1—bersekongkol membentuk tim super untuk menjelajahi dunia per-LKTI-an (Lomba Karya Tulis Ilmiah) seantero Indonesia. Tim ini bukan kaleng-kaleng, dibagi jadi tiga regu dengan misi suci: ikut lomba sebanyak-banyaknya demi menambah jam terbang, pengalaman, dan tentu saja... piala buat dipajang di ruang UKM (biar keliatan keren, ya kan?).
Setiap ada lomba, langsung gas! Mulai dari essay, poster, riset, sampe karya ilmiah yang bikin kepala cenat-cenut, kami kirim semua. Tapi tenang, bukan cuma kirim doang, habis itu selalu ada sesi evaluasi bareng Ners Rian—alias rapat yang isinya kritik pedas tapi penuh kasih. Pokoknya vibes-nya kayak MasterChef, cuma bedanya kita gak masak, kita debat struktur kalimat dan validitas data.
Di Jepang ada filosofi hidup keren yang namanya Kaizen, alias perbaikan terus-menerus. Nah, kami juga Kaizen versi kampus—tiap lomba kalah? Evaluasi. Menang? Tetep evaluasi, biar makin jago.
“Target kita harus bisa ngalahin kampus-kampus besar itu!”
– Ners Rian, dengan tatapan tajam seperti Naruto sebelum jadi Hokage.
Dan boom! Satu per satu piala datang. Juara III LKTI di Universitas Padjajaran. Juara II Literature Review di UGM. Juara II Esai Ilmiah di UNJ. Tapi belum pernah juara 1 karena juara satu dan dua selalu kampus besar itu. Sampai akhirnya, the final boss datang juga: Scientific Competition di Universitas Udayana, Bali.
Ini bukan lomba kaleng-kaleng. Ini juga laga pamungkas karena Mas Aris, senior sekaligus panutan kami, bakal lulus dan ninggalin medan perang LKTI demi skripsi yang melelahkan. Jadi, formasi kami: Mas Aris (senior), aku (pejuang tangguh), dan adik tingkat (calon pewaris tahta lomba). Persiapan? Gila-gilaan. Riset? Tajam. Presentasi? Sampai latihan lebih dari 4 kali. Bahkan penampilan kami dipoles sampai kayak presenter berita.
“Ayo, Ris! Kita harus bisa ngalahin mereka kali ini!”
– Ners Rian, dengan semangat membara kayak abis minum 3 gelas kopi.
Dan akhirnya… kami lolos ke top 10! Tiket ke Bali di tangan! Presentasi dijalani dengan penuh gaya dan percaya diri. Dan hasilnya... JUARA 1, mengalahkan tim-tim dari Universitas Indonesia dan Universitas Gadjah Mada! Yes, UI dan UGM akhirnya kami tundukkan dengan kekuatan riset dan power point ber-animasi kece.
Kegirangan? Jangan ditanya. Kami langsung share kabar bahagia ini di grup WA, lengkap dengan stiker-stiker lebay dan spam emot. Tapi yang paling bikin puyeng bukan pialanya, melainkan pesan terakhir dari Ners Rian:
“Oke, selanjutnya kita harus juara di Asia.”