Ketika Ramadhan datang, banyak orang yang berikrar untuk mengurangi  kegiatan. Puasa dianggap mempengaruhi kinerja. Badan lemas dan tenaga  kurang. Ujung-ujungnya produktivitas kerja menurun. 
 Waktu-waktu produktif justru banyak diisi dengan tidur. Ternyata sejarah puasa Ramadan berbeda sekali dengan anggapan di atas.
Waktu-waktu produktif justru banyak diisi dengan tidur. Ternyata sejarah puasa Ramadan berbeda sekali dengan anggapan di atas. 
Nabi  Muhammad SAW bahkan memimpin tentaranya menghadapi serbuan musuh yang  tiga kali lipat banyaknya dalam perang Badar terjadi ketika bulan  Ramadan. 
Ketika itu Nabi dan para sahabatnya harus menghadapi  medan yang panas terik dengan taruhan nyawa dalam keadaan berpuasa.  Dengan hanya 300 orang pasukan muslimin yang akhirnya mampu tidak saja  menahan serbuan 1.000 orang tentara musyrikan bahkan berjaya meraih  kemenangan pada masa itu.
Berperang bukan pekerjaan mudah. Perlu  mental baja dan fisik yang prima. Bila kita berkaca pada peristiwa  sejarah itu tidak pernah Nabi dan para sahabatnya mengajarkan bahwa  puasa membuat seseorang itu punya alasan untuk bermalas-malasan, minta  dimaklumi dan banyak tidur. 
Puasa juga mengajarkan bahwa makan dan minum mestinya sudah tidak menjadi masalah utama saat berpuasa. 
Toh  kita bisa dibilang hanya memajukan waktu makan pagi dan menunda waktu  makan siang (jika kita hanxa berpikir dari sisi makan dan minum), bukan  diminta puasa sepanjang waktu tanpa makan dan minum. 
Soal  kinerja, puasa semestinya justru bisa meningkatkan kinerja. Soalnya  waktu kita tidak disita lagi untuk hal-hal lain seperti sarapan, makan  dan minum di siang hari. Artinya lebih banyak waktu untuk melakukan  kerja-kerja yang produktif.
Misalnya sehabis sahur dan setelah  salat Subuh menjadi waktu yang ideal untuk melakukan perencanaan,  menulis artikel, menulis buku, merapikan pekerjaan, mempersiapkan diri  dan lain sebagainya. 
Sayang sekali jika setelah sahur dan salat  Subuh kita hanya melampiaskannya untuk tidur. Bukankah kualitas tidur  juga adalah soal niat. Jika kita selalu merasa kurang tidur, rasa itu  pula yang akan terus membebani kita.
Ramadan adalah bulan yang di  dalamnya ada malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Juga disebut bulan  kebajikan, bulan pensucian, bulan yang sangat tepat untuk meningkatkan  berbagai kegiatan peribadatan. 
Hanya saja itu semua jangan kita  jadikan alasan mengurangi produktivitas kita. Bukankah produktivitas  adalah anjuran agama karena Nabi telah menegaskan bahwa tangan di atas  lebih baik dari tangan di bawah. 
Artinya hanya orang yang punya  produktivitas yang mampu berbagi (menjadi tangan di atas). Puasa justru  jadi pendorong bagi semangat kerja dan produktivitas
Nah, ikuti sejumlah tips berikut ini agar tubuh tetap semangat kerja sepanjang hari selama berpuasa: 
- Sahur
Ketika sahur, konsumsi makanan kaya serat atau fiber, sedikit lemak  sehat, serta protein yang lambat dicerna seperti daging sapi, daging  ayam, dan ikan. Semua makanan tersebut berguna untuk menjaga kesehatan  dan kelancaran pencernaan. 
Selain itu, jangan lupa untuk meminum banyak air untuk menghindari  kehilangan cairan tubuh secara drastis. Anda juga dapat memilih jus buah  atau sayur yang kaya kalori dan nutrisi, untuk membangun sel-sel baru  yang membantu Anda tetap fit saat berpuasa. 
- Menghemat tenaga
Ketika berpuasa, asupan energi ke dalam tubuh menjadi berkurang.  Tetapi, bukan berarti Anda harus mengurangi aktivitas terlampau drastis. 
Saat kantuk mulai menyerang, bangkit sebentar dari kubikel Anda dan  pergilah ke kamar mandi untuk mencuci wajah yang kuyu dan mata yang  lelah. Mengurangi kecerahan komputer Anda dan memberikan pencahayaan  yang cukup di ruang kerja, juga dapat membantu menghindari stres pada  otot mata dan syaraf sehingga tak cepat lelah. 
- Berbuka puasa
Jangan mengonsumsi terlalu banyak makanan dan air saat berbuka  puasa. Sebaliknya, pilih makanan ringan seperti beberapa butir kurma dan  cukup air. 
Tunggu beberapa waktu sebelum memakan makanan besar seperti nasi dan  lauk pauk. Langkah ini berguna untuk membiarkan sistem pencernaan Anda  bekerja secara tepat sesuai kebutuhan. Pilih makanan tinggi protein dan  karbohidrat kompleks yang cukup. 
- Pola tidur
Di bulan puasa, pola tidur biasanya sedikit terganggu. Pastikan Anda  mempertahankan waktu tidur yang cukup dengan pergi tidur lebih awal,  agar tidak mengantuk ketika harus bangun sahur dan beraktivitas  sepanjang hari.