[Kisah Inspiratif] Guruku Kebanggaanku

Namanya Esti Novida Frianti, biasa dipanggil Esti, dia adalah sahabatku, teman masa kecilku, dari kecil kita selalu bersama mulai dari sekolah bermain atau pun nonton tv, dia juga teman mengaji dan ketika mengaji di madrasah aku dan dia adalah anak yang susah diatur jadinya kami berdua tinggal kelas, di sekolah dasar kita tetap bersama walaupun berbeda sekolah, persahabatan kita berlanjut ke masa SMP dan SMA, sebenarnya Esti dan aku adalah saudara karena kakekku dan nenek esti adalah saudara sepupu mungkin itu juga salah satu faktor kenapa aku dekat dengannya.

Esti itu tak cantik karena dulu rambutnya kriwul, dia juga bukan siswa yang pintar namun dia special bagiku, dia memiliki perilaku yang sangat aku senangi, dia adalah pendengar yang baik dan suka bercanda, ternyata bukan cuma aku yang suka dengan peringainya, banyak teman-teman yang menyukainya, dia selalu paham apapun masalah yang aku dan teman-teman miliki.

Inspirator di harian Barnas Yogyakarta

Satu bulan yang lalu, saya mendapatkan inbox dari staf redaksi harian barnas Yogyakarta, dia menginginkan saya untuk menjadi tokoh inspiratif dikoran tersebut mungkin ini salah satu dampak dua buku motivasi yang saya gratiskan beberapa waktu yang lalu, seperti biasa saya welcome dengan apapun yang berhubugan dengan kisah inspirasi, motivasi dan pastinya bermanfaat bagi orang banyak, singkat cerita staf tersebut memberikan saya daftar pertanyaan yang harus dijawab dan saya menjanjikan untuk menyelesaikannya satu minggu kedepan, maklum lagi banyak kerjaan dikampus.

kholid rosyidi muhammad nur

            Iseng saya coba check harian barnas itu apa sih, kok terasa familiar. Ternyata setelah saya check barnas merupakan salah satu koran terlama dan tertua di Indonesia reputasinya pun sudah nasional dan tahun ini saja sudah berusia 70 tahun, jadi merasa bangga dan beruntung bisa menginspirasi di Koran tersebut, karena sebelumnya saya pernah mengisi satu halaman penuh inspirasi di jawa post tepatnya radar jember dengan judul Dosen Yang Produktif Bikin Karya Ilmiah pada tanggal 29 Desember 2013 dan hari senin tanggal 8 Mei 2017 kemarin harian barnas memuat kisah inspirasi saya dengan judul Sosok Yang Selalu Bekerja Keras DalamMencapai Impian.

[Buku Motivasi Keperawatan] Kiat Menjadi Perawat Sukses

Ebook motivasi keperawatan karya Kholid Rosyidi MN adalah ebook motivasi yang berisikan kiat-kiat perawat dalam mewujudkan impiannya dan secara khusus untuk mengatasi berbagai macam problematika ketika kuliah praktik maupun bekerja, buku ini berdasarkan pengalaman penulis, buku ini dilengkapi dengan contoh kasus untuk memudahkan pemahaman pembaca sekalian.


Download bukunya disini

[Kisah Inspiratif] Sukses Sebagai Agen Properti

Namanya Alex Triawan, dia adalah anak ke tiga dari empat bersaudara, papanya meninggal ketika dia masih kelas 1 SMP, disitu dia menjadi kepala keluarga karena kedua kokonya tinggal diluar kota, pulang sekolah dia selalu membantu mamanya di toko, Setelah lulus SMAN 1 Kalisat tahun 2005 dia memutuskan untuk kuliah di Sebuah Akademi Perhotelan (D1) di Surabaya. Pertimbangan selain biaya yang relatif murah dan jangka waktu kuliah yang pendek alasan lain dia ingin cepat bekerja, selain itu dia agak malas kuliah, dia juga bercita-cita keliling luar negeri sambil bekerja, menurutnya lulusan Akademi Perhotelan bisa bekerja di kapal Pesiar dengan gaji yang cukup fantastis. Alex mengambil kuliah malam agar siang harinya dia bisa kerja di expedisi milik saudaranya di Surabaya untuk tambahan biaya kuliah.
Setelah satu tahun berlalu dia mendapatkan kesempatan lolos seleksi OJT (On Job Training) di Singapura selama 6 bulan.. Disana dia training di sebuah resto Jepang (Ajisen Ramen) salah satu resto besar di Singapura.
Setelah menjalani training selama 6 bulan .. 2007 Alex kembali ke Surabaya dengan harapan bisa melanjutkan cita-citanya untuk bekerja di kapal pesiar (Star Cruise waktu itu).
Namun ditengah proses meraih impian tersebut banyak faktor yang membuat dia memutuskan untuk tidak bekerja di kapal pesiar.


Akhirnya dia memutuskan untuk bekerja di salah satu perusahaan pialang sebagai broker valuta asing.. dia menjalani pekerjaan sebagai broker hanya dua tahun saja (2007-2009) karena resiko yang terlalu besar, "jika advise dia salah akan menimbulkan kerugian bagi kliennya dan dampaknya juga kepadanya" kata Alex, seperti moto broker valuta asing tersebut "High Risk High Return" akhirnya dia memutuskan untuk berhenti.. Kemudian dia ditawari sebagai AM (Agency Manager) di perusahaan asuransi, tapi hanya bertahan selama satu tahun di bisnis asuransi tersebut dikarenakan krisis global... Sehingga Alex kembali memutuskan bekerja di kantor expedisi milik saudaranya sebagai Marketing. Tahun 2010-2011 dia menjalani hubungan serius dengan wanita yang sekarang jadi istrinya. 2011 bulan November dia menikah. Setelah menikah dia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan tersebut dengan maksud ingin mandiri dan berwiraswasta ...
Ternyata dari sinilah awal petualangan hidupnya..

[Kisah Inspiratif] Proses Tidak Akan Menghianati Hasil

Kapten Cba Ferry Herdiyanto atau biasa dipanggil Ferry adalah Anak ke tujuh dari sepuluh bersaudara Tidak ada yg istimewa dalam keluarganya, sama seperti keluarga yg lain pada umumnya, hanya saja keluarga Ferry lebih mengedepankan kedisiplinan karena Pekerjaan orang tuanya adalah pensiuan TNI. Kedisiplinan orang tua Ferry dituangkan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari pergaulan, aktifitas sehari-hari dan lain sebagainya, namun yang paling penting dia dididik untuk mendapatkan sesuatu itu perlu usaha, keringat, pengorbanan dan doa...banyak hal yg harus di korbankan untuk mewujudkan cita-cita itu yang paling diingat olehnya.


Semasa sekolah di SMAN 1 Kalisat dia jg sama dengan kebanyakan anak-anak SMA lainnya tidak ada yg menonjol dari segi prestasi bisa dikatakan dia anak rata-rata..tapi mungkin tekad dan kemauan dia yang membedakan dengan yang lain, .. tapi siapa sangka dia memiliki cita-cita masuk Taruna Akmil, sekolah bergengsi dengan seleksi yang cukup ketat dan hanya segelitir orang diseluruh Indonesia yang dapat lolos seleksi, tidak banyak orang tahu akan cita-citanya itu, yang aku tahu Ferry cukup disiplin dalam olahraga, mungkin karena dia tahu betul syarat untuk menjadi taruna Akmil adalah sehat secara fisik, mental dan kecerdasan pastinya, untuk dia mengambil jurusan Ilmu pengetahuan alam (IPA) dan tekun belajar untuk selalu mendapat nilai minimal tujuh di semua mata pelajaran, untuk itu dia ikut ekstrakurikuler yg masih ada kaitannya dengan mata pelajaran seperti bahasa inggris dan matematika karena disekolah kita ada ekstra tersebut selain ekstra yg lain dan perlu diketahui ekstra bahasa inggris dan matematika kebanyakan diikuti oleh siswi perempuan tapi Ferry tidak peduli.

[Kisah Inspiratif] Perjalanan Seorang Polisi

Erwan Triambodo, Lahir di Kota Jember Jawa Timur merupakan anak perantauan dari kedua orang tuanya yang bekerja sebagai Guru SD berasal dari Kota Tulungangung dan Trenggalek tepatnya di Kec. Munjungan yang saat ini tinggal di Kab. Sumbawa Barat Prov. NTB, tidak pernah merubah sikap dan rasa kekeluargaannya terhadap teman-teman semasa dia menimba ilmu pendidikan SD, SMP, dan SMA. Namun dikarenakan Perbedaan jarak, membuatnya jarang bisa berkumpul bersama teman-teman alumni sekolah. Akan tetapi dikala ia pulang kampung, dia pasti menyempatkan diri untuk berkumpul dan menemui teman-temannya di daerah Kalisat dan Sukowono. Panggilan kecilnya dikampung “WAWAN”. Akan tetapi waktu SMP, saat perkenalan siswa baru di kelas, ada salah seorang teman yang nyeletuk “gak cocok namanya WAWAN, BODO saja”, dengan gelak tawa siswa-siswi akhirnya dia lebih akrab dipanggil “BODO”. Saat SMP nama Bodo menjadi dikenal siswa-siswi SMP 1 KALISAT apalagi setelah dipercaya untuk mementaskan peran sebagai “DALANG” drama Pewayangan dengan Lakon “GANYONG” pada acara perpisahan sekolah. Dan Drama tersebut juga dipentaskan kembali di Pasar Kalisat saat acara malam Kemerdekaan RI sehingga mengundang gelak tawa penonton dikarenakan cerita lawakan Pewayangan yang Kocak.


Dia pendiam namun memiliki Hobi menyanyi selain itu juga bodo menjadi Vocalis Band SMP dan SMA. Meski tak terlalu pintar saat mengenyam pendidikan SMP ditambah hobi bermain PS (Play Station) yang tak kenal waktu hampir membuatnya tidak bisa sekolah di SMA favorit (SMAN 1KALISAT) karena NEM yang pas pasan sehingga dia berada dalam 10 siswa dengan nilai NEM terendah alias cadangan yang belum pasti diterima di SMAN tersebut walaupun Kuota siswa yang diterima sebanyak 240 yang kemudian terbagi menjadi lima Kelas. Namun setelah adanya pertimbangan penambahan bangku Siswa, Alhamdulilah Bodo dinyatakan lulus dan bisa bersekolah di SMAN 1 KALISAT. Ia mempunyai strategi agar bisa bersaing dalam hal prestasi dengan siswa yang lain, yaitu dengan cara mencuri perhatian guru-guru pengajarnya saat proses belajar mengajar berlangsung dengan cara bertanya dan aktif mengikuti kegiatan ekstra kurikuler disekolah. Dengan usahanya tersebut dari kelas 1 sampai kelas 3 SMA, dia selalu masuk ranking 10 besar dikelasnya.

[Kisah Inspiratif] Akhirnya dia jadi Dosen

Iqbal Erdiansyah, SP, MP biasa dipanggil Iqbal, Jangankan untuk menjadi seorang dosen, bekerja saja mungkin tidak pernah terbayangkan oleh orang-orang disekitarnya, meskipun dia hidup serba kecukupan namun dia menjalani hidup sesuka hatinya, manja dan belajar berada diurutan terakhir menurutnya, dia gemar sekali nonton TV, jalan-jalan dan aktifitas membuang-buang waktu lainnya apalagi urusan makan karena saya teman kulinernya..he, dulu ketika SMP dia berada dikelas bukan unggulan bahkan dia berada di kelas terbawah, nilainya pun dibawah rata-rata, begitu juga ketika sekolah di SMAN 1 kalisat, malasnya tetap tidak berubah, sering terlambat dan tidak mengerjakan PR menjadi masalah utama pada dirinya, hukuman dari guru tidak membuatnya jera.

[Kisah Inspiratif] Anak Kampung Jadi Chef

Emil Syahril Araniri, dia lahir dari keluarga sederhana, anak ketiga dari tiga bersaudara, ayahnya bekerja sebagai supir truk dan ibunya pedagang kue keliling walau begitu dia tetap bisa melanjutkan sekolah hingga tamat SMA dan kebetulan satu sekolah denganku SMAN 1 KALISAT, walaupun dia sempat iri dengan saudaranya yg lain karena mereka disekolahkan sampai sarjana, alasannya ketika dia tamat SMA ayahnya sudah sakit sakitan dan membutuhkan biaya yg cukup besar di sisi lain Emil tetap berambisi untuk kuliah namun apa daya dan dia memilih untuk mendaftar jalur militer tapi gagal mengikuti tes AKPOL dan AKMIL walau sudah coba 5 kali malah memperparah sakit ayahnya karena terbebani memikirkan cita-cita yang belum tercapai, namun dia tidak menyerah dengan keadaan, walau tidak sehebat saudara-saudara yg sudah menjadi akuntan dan polisi di Bali dan NTB, Emil ingin mandiri dan kuliah dari hasil usahanya sendiri, kemudian dia mengambil keputusan dramatis untuk merantau dan pamit kepada ayah ibunya untuk menjadi seorang santri di salah satu pondok pesantren cita-cita lain yg diinginkan orang tuanya....sebenarnya dia berbohong pada ibu dan ayahnya alasan itu dikemukakan agar orang tuanya tidak khawatir dengannya.
Dia hendak merantau tanpa arah tujuan di Stasiun Kalisat, aku kenal betul tabiat sahabatku ini, dia orangnya nekat tanpa perhitungan, di Stasiun dia bingung hendak mengikuti arah kereta ke timur ataukah ke barat namun setelah fikir dengan matang dia memilih naik kereta api jurusan banyuwangi sebab daerah timur sudah tidak asing baginya..entah mengapa dia ingin ke Nusa Tenggara Timur (NTB) ke tempat kakaknya....namun setelah sesampai di salah satu terminal di Bali dia teringat pesan ayahnya "jangan pulang sebelum kamu mandiri dan jangan pernah kamu menyusahkan orang sekalipun itu saudaramu"....dia langsung membatalkan keinginannya ....dan memilih untuk bekerja serabutan dengan prinsip "yg penting halal" mulai menjadi pemulung, bangunan, nelayan di benoa, hingga kenek truk antar provinsi sampai daerah Bima NTB....dengan bekerja dia bisa menabung dan waktu itu dia berencana pulang kampung sebab sudah setahun merantau.......dia pun pergi ke wartel ba'da magrib untuk mengabari keluarga kalau dia ingin pulang ke Kalisat tapi setelah dia menelfon dan berbicara dengan ibunya..ini Emil ya??... iya ibu....awalnya penuh rasa bahagia dan semangat karena selama satu tahun dia tidak berkomunikasi dengan keluarganya...namun di telpon dia mendengar gemuruh orang mengaji, diapun bertanya, kenapa begitu banyak suara orang mengaji di rumah? Ternyata ayahnya sudah meninggal dan hari itu adalah 40 hari kematiannya ....Emil langsung teriak histeris didalam wartel dan di amankan warga serta pemilik wartel di daerah Bima, sempat dia di kira orang kurang waras tapi setelah dia cerita kronologis permasalahannya warga pun mengerti dan prihatin dengan keadaanya, keesokan harinya warga inisiatif untuk mengantarkan Emil pulang dengan ikut truk tujuan Bali.......namun ditengah perjalanan dia ketinggalan truk........beruntung dia berjumpa dengan mobil polisi meski awalnya dianggap maling sapi, Lantas dia menjelaskan keadaannya dan ingin ke kota Sumbawa untuk mampir dirumah kakaknya, kebetulan polisi tersebut mengenal kakak Emil.....sesampai di Sumbawa dia bertemu kakaknya dan memutuskan untuk menjadi santri di surau Darul Tauhid Sumbawa selama setahun sekaligus mendapat kesempatan belajar ilmu agama di Darul tauhit pusat di Medan.......di Medan dia di tempa sebagai santri.....namun setelah lulus saya di ajak bekerja oleh satu anggota santri yg membuka usaha ayam Lamongan di Medan dan dua tahun saya tekuni pekerjaan sebagai tukang masak ditempat tersebut, suatu ketika ada pengusaha hotel dan perkebunan kelapa sawit yg makan di warung kecil itu dan suka dengan masakannya orang tersebut menawarkan emil untuk bekerja di hotel milik pengusaha tersebut di Malaysia dengan memberikan kartu nama padanya.
Akhirnya Emil putuskan untuk merantau ke Malaysia mencari hotel dan alamat pengusaha tersebut akan tetapi sesampainya di Malaysia dompet yg berisi alamat dan nomor hp owner tersebut hilang..dan dia menggelandang di Malaysia..... Namun berkat pertolongan seseorang pemilik restoran di Malaysia dia di berikan pekerjaan sebagai tukang cuci piring, singkat cerita sang owner mengetahui kalau Emil bisa memasak dan menyuruhnya untuk menjadi tukang masak di restoran tersebut, karena banyak pelanggan yg suka masakannya, dia di rekomendasikan oleh owner untuk menjadi Chef de Party dan mendapat beasiswa karyawan kuliah di Akademi pariwisata di Medan sambil bekerja sebagai chef di cabang Medan milik owner tersebut...hingga saat ini dia telah bekerja di berbagai hotel berbintang mulai dari Aceh, Medan, Sulawesi dan Kalimantan dan juga sempat menjadi Chef di kapal pesiar mewah American Royal Carribean. Emil tetap percaya pada kerja keras dan keberanian untuk mewujudkan cita-cita, dia selalu bersyukur pada Allah SWT atas karunia yang diberikan dan itulah rahasia kesuksesannya, semoga bermanfaat.

[Kisah Inspiratif] Penjaga Palang Pintu Kereta Api

Namanya Ari Wibowo atau biasa di panggil Ari, dia adalah teman SMPku, anaknya cukup sederhana, tapi semangatnya luar biasa, lulus SMA karena tidak memiliki biaya untuk kuliah dia merantau ke Bali dengan tujuan bisa membantu orang tua yang hanya bekerja sebagai buruh tani, dia anak pertama dari enam bersaudara. Di Bali dia bekerja serabutan mulai dari kuli bangunan, loundry dan tukang antar air minum isi ulang, ijasah SMA baru dia gunakan setelah tinggal 1,5 tahun di Bali, dia bekerja di salah satu perushaan ikan tuna, namun karena gaji masih minim dan hanya cukup untuk biaya hidup dan kost, dia memutuskan untuk keluar dari perusahaan tersebut, kemudian bekerja di salah satu bungalow masih di Bali tepatnya di daerah Sanur, pekerjaan kali ini memberikan gaji lumayan tapi hati masih kurang nyaman bekerja disana, Aku tahu dia muslim yg taat dan menghindari apapun yg dilarang oleh agamanya. 
Akhirnya dia kembali bekerja sebagai kuli bangunan, pekerjaan yang membutuhkan tenaga ekstra itu ditekuninya dengan sabar dan tak lupa sholat 5 waktu tetap dikerjakannya, bermodal sabar dan kepercayaan akhirnya usahanya berkembang ke kota-kota lain seperti Lombok, Bima, Sumba dan Sumbawa bahkan dia pernah mendapat tawaran bekerja di India untuk membuat rumah orang Bali yang menetap di sana, namun karna tidak mendapat restu orang tua akhirnya dia mengurungkan niat tersebut, merasa bosan dengan indonesia bagian timur dia mencoba peruntungan ke daerah Sumatra tepatnya di kota Lampung, dengan bekerja sebagai pencari rumput ilalang yang di kirim ke beberapa kota di Jawa Tengah dan Bali. Lagi-lagi dia tidak betah disana, 3 bulan kemudian Ari kembali lagi ke Kalisat dan mengangur, kemudian dia mendapat tawaran dari teman untuk ikut ke Kalimantan bekerja sebagai penjual pentol (cilok), namun pekerjaan tersebut hanya bertahan 3 bulan, akhirnya dia kembali ke Kalisat dan menganggur cukup lama, 
Setelah sekian lama merantau dia mulai berfikir sampai kapan seperti ini, karena menurut dia seenak-enaknya bekerja di negeri orang masih lebih enak bekerja di negeri sendiri. Hingga akhirnya dia bertunangan untuk meredam keinginan bekerja keluar Kalisat, namun karena di Kalisat dia tak kunjung mendapat pekerjaan yang menjanjikan untuk masa depannya dia memutuskan kembali ke pulau Bali selama 1 tahun, hingga akhirnya dia pulang dan menikah. Tapi setelah beberapa minggu menikah dia masih menganggur dan muncul keinginan untuk merantau kembali namun istri melarangnya, dia tetap berdoa dan pasrah pada Allah SWT, akhirnya dia mendapat tawaran bekerja perusahaan jasa tranportasi masal (PT KAI) di Jember jawa timur sebagai tenaga harian, alhamdulillah unit yang dia tempti sesuai dngan keahliannya di bidang bangunan dan atasannya cukup peduli dengan pekerjaannya hingga dia biasa memegang proyek di perusahaan tersebut, ketika ada lowongan untuk menjadi pegawai outsourching disana dia mendapat rekomendasikan dari atasannya, sehingga dia bisa masuk tanpa melalui serangkaian test yang ada, dia di tempatkan sebagai koordinator outsourching yang membawahi 40 pegawai. 
Kemudian dia mencoba mengikuti seleksi pegawai organik (tetap) di perusahaan tersebut dan seleksi untuk masuk memang terkenal ketat, Serangkaian test jalur internal dan eksternal dia lalui untuk menjadi pegawai tetap namun tidak lolos sampai 4 kali gagal. Namun dia tetap mencoba hingga test ke 5 jalur internal meskipun dia tempuh dengan rasa pesimis karena pengalaman gagal berulang kali, tapi dia tetap menjalaninya dengan berdoa dan pasrah pada Allah SWT, akhirnya dia dinyatakan lolos melului jalur tersebut tanpa harus menjalani masa PKM (magang) sekarang Ari ditempatkan sebagai petugas palang pintu Kereta api di daerah Ajung Kalisat. Sejak saat itu dia sadar bahwa Allah SWT memberikan riski bukan karena dia menginginkannya tapi karena dia membutuhkannya dan dia bersyukur saat ini dia bisa membantu orang tua dan bekerja dekat dengan keluarga.




[Cerpen] Cinta Basi

Oleh: Kholid Rosyidi Muhammad Nur

Terik matahari menyengat, sorak sorai penonton dilapangan begitu kencang, SKATETERS sedang membawakan lagu alternatif ciptaan sendiri, band ini merupakan band lokal ternama di SMA selain skill individu pemainnya, daya tarik lain adalah vokalisnya yang trandy dan tampan, mata para cewek ABG tertuju pada Brian Alcantara atau lebih dikenal sebagai "Brian" bisa dikatakan dia adalah artis di sekolahnya, bagaimana tidak, setiap kali selesai manggung banyak cewek disekolah yang mengajaknya untuk berfoto bersama, begitu juga hari ini, ditengah padatnya kerumunan datanglah Shinta yang masih adik sepupu Brian mendesak kerumunan dan tergopoh gopoh menarik temannya untuk menemui Brian.

"Ada yang mau kenalan nih"

Shinta membisiki Brian sambil menoleh kearah temannya.

Brian melihat gadis yang bersama Shinta dari atas kebawah dan memberi penilaian yg kurang baik, wajahnya berkacamata dengan penuh jerawat dipipi penampilannya old school.

"Gak banget!!" Dalam hati Brian berucap.
"Perkenalkan teman gw namanya Cindy" Shinta memulai pembicaraan
"Gue cabut dulu ya" Brian tiba-tiba menyudahi pertemuan tersebut

Cindy berusaha memberikan surat dengan amplop berwarna kuning yang telah dipersiapkan khusus untuk brian plus ingin berkenalan dengannya.
Brian pun mengambil surat tersebut dan bergegas pergi tanpa menyalami Cindy, Cindy merasa sedih matanya berkaca-kaca.
Melihat itu Shinta meneguhkan hati Cindy karena dia tahu Cindy selama ini suka pada Brian dan memberanikan diri untuk menemuinya.
Parahnya sampai dirumah Brian tidak membaca surat tersebut tapi hanya menyisipkan diantara kumpulan surat pribadi yang didapatnya selama ini.


2 tahun kemudian..

Bulan berganti tahun, Brian sekarang adalah seoarang mahasiswa perguruan tinggi namun watak Don Juannya tetap tidak berubah, berburu cinta dari satu gadis ke gadis lain tetap dilakoninya. Hingga akhirnya dia bertemu dengan seorang mahasiswi cantik di kampusnya, seluruh unsur kencantikan yg diinginkan Brian ada didalamnya. Brain, beauty dan behaviornya nampak sempurna karena selain mawapres dia juga aktif berorganisasi, gadis itu bernama Almaira, tapi sayang Brian tidak bisa memilikinya, berbulan-bulan dia mencobanya dengan berbagai macam trik cinta andalannya untuk menaklukkan hati Almaira tapi tetap tidak berhasil, anehnya dulunya Brian satu SMA dengan Almaira tapi Brian tidak mengenalnya, informasi ini didapat ketika Brian melihat profil Facebook Almaira dan ternyata Almaira juga mutual friends dengan Shinta.
Suatu hari Brian bertemu Shinta dijalan dan Brian tidak menyianyiakan kesempatan itu, dia mencoba menanyakan tentang Almaira mungkin Shinta kenal.

"Shin, lu tahu gak anak SMA yg bernama Almaira? Mungkin teman angkatan lu, tempo hari gue check FBnya?" Tanya Brian
"Kepo lu ya, Gak tahu gue" jawab shinta
"Ah masa lu gak tahu sih, ini loh fotonya" Brian sambil menunjukkan foto dari smartphonenya pada Shinta.
"Ah basi lu yan, gw cabut dulu ya ada kuliah" Jawab Shinta

Brian semakin bingung dengan jawaban Shinta, bukannya menjelaskan Almaira itu siapa malah dibilang basi.

Brian semakin bingung memikirkan ucapan Shinta dan akhirnya terlintas dipikirannya " Jangan-jangan", Brian teringat sesuatu dan bergegas ke rumahnya, Brian mencari Amplop kuning yang dia sisipkan dua tahun lalu dan membaca lembara tulisan yang banyak berisi perasaan cinta dan kekaguman pada seorang Brian, diakhir surat itu terdapat kata-kata penutup.

"With Love - Almaira Cindy Syahlamia"

BALADA WARUNG KOPI - BERATNYA HIDUP KAUM YG KATANYA KELAS BAWAH

Hari libur tak lengkap tanpa jalan2, bagiku jalan2 tak perlu jauh aku memutuskan untuk melewati hamparan sawah dan indahnya pegunungan dekat rumah, lelah menelusuri perkampungan aku memutuskan untuk memarkir sepeda motorku tepat disebelah sepeda butut diwarung kopi pertigaan desa nan sepi.

"Longgu cong" artinya silahkan duduk nak
ibu paruh baya pemilik warung mempersilahkan duduk dan menyapaku dengan senyumannya, logatnya tak seperti orang dekat rumah karena berayun2 keliatnya dari kota sebelah, situbondo.

"Teh buk" jawabku, aku memang tidak suka minum kopi selain cafein yg bisa membuatku tak tidur seharian alasan lain adalah kopi tidak cocok bagi orang yg sedang kehausan sepertiku.
Kemudian aku duduk di kursi kayu tua sepanjang 1,5 meter, disebelahku ada bapak-bapak mungkin usia 40-an duduk bersila dengan kopi dan rokok ditangannya, memandangku dengan senyuman mengepul akibat asap rokok.
"Sebereng ongge gi bek?" semua barang naik ya kak, begitulah kira-kira arti pertanyaan orang tua disebelahku dengan pemilik warung.

Selanjutnya pemilik warung menjawab dan bercerita keadaannya akhir2 ini, mereka berdua saling sahut menyahut berbagi keluh kesah, ekspresi mereka datar dengan penuh kegetiran hidup, miris tapi aku tak tahu harus berbuat apa aku hanya terdiam menikmati teh dan tahu goreng dihadapanku, mereka bilang sehari kadang tidak dapat penghasilan apapun namun yang membuatku teryuh adalah kalimat terakhir yang aku dengar "nyareh saebuh ropia beih mak jen seret semangken mik perrenah BBM" artinya cari seribu rupiah kok sulit sekali sekarang mungkin karena BBM,
aku sudah tidak peduli mungkin karena terlalu banyak yg aku dengar, kisah mereka menjadi kisah klise bagiku dan seperti biasa aku hanya bisa menjadi selemah2 iman yaitu meminta ampun pada Allah SWT karena tidak bisa berbuat apa2.


Sekian, cukup sudah mari kita berdoa untuk kebaikan bangsa ini semoga selalu dirahmati dan di berkahi Allah SWT, karena mengeluh tidak menyelesaikan masalah, mari kita tetap optimis.

Ending cerita - aku manghabiskan teh dengan 3 buah gorengan kemudian pulang kerumah dan tidur pulas, itu saja.

Tamat

MENGANTAR ANAK SEKOLAH DAN JANGAN MEMANJAKAN!!

Hari ini adalah hari bersejarah bagiku Arsya anakku yang masih berusia 3 tahun, untuk pertama kalinya meminta diantar ke KB (kelompok bermain) yang berjarak sekitar 50 meter dari rumah, biasanya kalau bukan saudara yang mengantar ya gurunya, setelah berpamitan dia girang untuk masuk kekelasnya dan tak peduli denganku..he, respon berbeda ketika aku pertama kali masuk TK diantar bapak, aku menangis minta ditunggui. Sebenarnya hari ini aku ingin mengantar sekaligus menemaninya bermain di KB ada perasaan tidak tega ketika meninggalkannya sendirian di sekolah, dari kejauhan aku terus melihatnya, semakin jauh semakin tidak tega tapi aku urungkan karena memanjakannya sama dengan menghancurkannya, dalam hati aku berucap“ah masak kalah sama anak jepang yang sekolah tidak ditunggui orang tua dan masih jalan kaki dari rumah tanpa diantar, pp lagi” aku tidak ingin memberikan banyak kemudahan dan pengawalan baginya, aku tidak ingin dia seperti ku yang memiliki ketakutan dimasa kecil dan baru bisa move on waktu SMA..ha, aku ingin dia hanya percaya bahwa Allah SWT adalah sebaik-baik pelindung, teringat dulu ketika pertama kali kuliah di Surabaya bapak berpesan “Surabaya milik Allah SWT mintalah pada Allah SWT” walapun tanpa fasilitas yang memadai alhamdulilah aku bisa melewati semuanya dan bapak belum pernah sekalipun menjengukku selama 5 tahun hanya ibu yang datang 2 kali itu pun saat pembayaran pertama dan wisuda. Karena orang tua cukup memberikan arahan tegas, doa dan biaya bagi anaknya selanjutanya biarkan anak tersebut berkembang dan mengerti kerasnya kehidupan karena dari sana dia akan banyak belajar bijaksana, kerja keras dan integritas.

I just want to say “good start for your future my son”, keep do it until you know that success not only from your brain power but also from your attitude dan your action, don’t forget to make crazzzzy dreamssss.